Minggu, 01 November 2015

BIRU TELOR ASIN

nada kencang mengintervensi itu menghalau kegembiraanku berubah menjadi kecemasan yang memilukan, terseruak di isi kepala sesosok pipa yang pernah menjadi kebencianku selama 3 tahun, sebuah rongsokan yang menemani setiap hari.
Hanya beradaptasi dan pikiran surga yang mengubah kelemahan dari manusia yang ingin mengendalikanku, jika ada kesempatan hijrah dan hijrah lah...

rengekan sang buah hati tak henti, rasa cinta itu bukan mengendalikan tetapi membebaskan.
satu demi satu pengertian membuatnya lebih dewasa dari yang aku pikir selama ini....
jangan biarkan orang lain mengendalikanmu, sebuah sistem yang dibuat bukan untuk dihancurkan, bukan pula untuk ditaati sampai akhirnya menghalau semua potensi yang ada di dirimu...

Jumat, 21 Agustus 2015

Sejarah Singkat Sepeda Motor

Sepeda motor pertama di buat oleh ahli mesin Jerman Gottlieb Daimler tahun 1885 ketika dia memasang sebuah mesin dengan pembakaran sempurna pada sebuah sepeda kayu yang dia desain sendiri. 



Sepeda tersebut memiliki empat roda, termasuk dua roda tambahan (seperti roda pada sepeda anak-anak).


Putra Daimler menjadi orang pertama yang mengendarai sepeda motor ketika dia mencoba kreasi ayahnya tersebut pada tanggal 10 November 1885 dengan kecepatan mendekati 10Kpj. Pada waktu itu, Reitwagen tidak dijual untuk umum. Pemasangan mesin pada sepeda kayu itu merupakan rangkaian dari percobaan yang dilakukan oleh Daimler dan Maybach sebelum memasang mesin empat langkah pada kereta kuda, yang menjadi cikal bakal lahirnya mobil.

         pada tahun 1892, Henry Hilderband dari Munich, Jerman Barat    
       memperkenalkan sepeda motor model baru.

Beberapa model sepeda motor kemudian di perkenalkan di Jerman, Perancis dan Inggris dengan fokus pengembangan pada kepraktisannya sebagai alat transportasi.

Tahun 1903, Arthur Davidson dan saudaranya Walter bersama tetangganya William Harley membuat motor Harley-Davidson yang pertama. Setahun kemudian mereka mulai memproduksi sepeda motor untuk di jual. Tahun 1909 Harley-Davidson mengenalkan mesin V-Twin yang pertama, yang memiliki dua silinder dengan konfigurasi seperti huruf “V”. Mesin tersebut memiliki suara yang besar, bergemuruh dan terkesan jantan, tak lama mesin tersebut menjadi mesin Amerika klasik.


Selama tahun 1914, bentuk dasar dari sepeda motor modern mulai terbentuk. Bentuk tersebut meliputi peletakan mesin di antara roda depan dan belakang dan sebuah rantai untuk mentransger tenaga dari mesin ke roda belakang.


Selama PD I (1914-1918), sepeda motor terbukti sebagai sarana transportasi yang tangguh bagi militer Amerika dan Eropa, mampu mengurangi beban jalan raya dan mampu membawa alat komunikasi jauh lebih ke depan garis pertempuran. Sesudah perang, penggunaan sepeda motor menyebar luas ke Eropa dan Amerika. 

Sampai tahun 1950-an, kebanyakan sepeda motor di Amerika utara di produksi oleh Harley-Davidson atau oleh perusahaan Inggris seperti Birmingham Small Arms Company (BSA), Norton, dan Triumph. 


Periode 1960 dan 1970, perusahaan Jepang seperti Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha, mulai memperkenalkan sepeda motor dengan pengembangan pada mesin dan suspensi dan mereka mampu bersaing dengan produsen motor yang sudak lebih dulu ada. Kelak, sepeda motor dengan mesin 4 langkah 750 sampai 1200 cc yang bertenaga besar produksi mereka akan mendominasi pasar sepeda motor jalan raya, sementara mesin 2 langkah yang ber-cc 250 sampai 500 akan menguasai pasar sepeda motor off-road.


Sabtu, 02 Mei 2015

Guru itu Membahagiakan

Di mata saya menjadi pendidik itu bukan pekerjaan mudah, memahami anak didiknya satu persatu dan tiap anak berbeda cara penanganannya..

Yang benar - benar saya ingat, saat saya duduk di bangku Sekolah Dasar saya mengenal seorang Ibu Guru yang tahu kekurangan dan kelebihan saya dan membuat saya jadi suka menulis, namanya Ibu Maria, guru kelas IV SDK Stella Maris Surabaya. 
Beliau paham kalau saya bukan anak yang bisa bertahan duduk manis di kelas, beliau mencoba memberikan saya aktifitas yang menyenangkan buat anak kelas IV SD saat itu, Jika saya sudah mulai iseng, tidak ada teguran dari beliau, dia akan bertanya baik-baik, 
"Apakah saya mau menyapu kelas?" Dan saya akan menyambut gembira tawaran itu,
 jika menyapu saya bisa sampai keluar kelas, terus ke toilet sekolah untuk mencuci tangan. 




Sabtu, 25 April 2015

Orang - orang lucu Ngobrolin Cinta #ManInLove


Ngobrolin orang -orang lucu di Man In Love dengan teman satu angkatan & sealmamater saya yang datang menikmati pertunjukan di Gedung Kesenian Srimulat, hal pembuka adalah ngobrolin si Ulin. Mungkin di otak teman saya bahwa itulah yang dialami "kita" saat berada di kampus perjuangan, dan obrolan yang nyambung adalah ngobrolin Tugas Akhir yang memang selalu penuh kisah dramatis, dan Ulin berhasil menggambarkan saat BAB...asli gokil, hancurit ! Dan lagi ada cerita tentang Pak Baroto dimana Teknik Lingkungan pernah bersebelahan dengan Jurusan Despro di Gedung H ketika menunggu gedung baru untuk kedua jurusan itu yang belum jadi. Gedung darurat yang punya nilai History, sekohor lah apalagi membayangkan teman saya penggemar progressice rock itu perokok berat...Pecah !

Sumber : ITS Proggresive Rock 2006 

Ulin perform pertama yang saya lihat di ruang sidang BG Munaf kampus perjuangan, komika yang mampu mengungkapkan kemarahan dan keresahannya dalam sebuah celetukan komedi ini punya hati Hello Kitty, alus dan peka. Terlihat dari desainnya dengan guratan tegas namun ndak lembeng, menye-menye....dengan warna kayu mengingatkan kisah pak Gepeto menciptakan boneka kayu Pinokio, tapi melihat tweep nya Ulin dia romantis bisa suka dengan karya Sapardi Djoko Damono, Hujan di Bulan Juni. Ulin yang gahar itu ?

Buat saya, nonton show komika- komika adalah kegiatan baru 3 tahunan ini dan mendapatkan
kejutan baru karena otak mereka yang ajaib. 
Berteman sama mereka itu (saya tidak ingin mendahului kehendak Allah) membuat energi baru dalam kehidupan saya dan anak saya satu-satunya. 

Menjadi bagian dari kegiatan ini meskipun dalam porsi yang cukup kecil, saya merasa senang 
dipercaya meskipun tak dapat dipercaya sepenuhnya...ha ha ha....
Team mereka solid, ada si Alif bagian ticketing yang sabar ngadepin ibu- ibu yang pesen ndak transfer-transfer, dan ada yang di Fesbuk langsung mau beli banyak jangankan hadir beli tiket pun tidak, buat saya Alif luar biasa sabar, dan porsi yang cocok banget buat menangani calon -calon pembeli tiket yang mungkin kalo saya yang melakukan, saya seperti debt collector memaksa mereka beli tiket bayar didepan, kalo ndak hadir itu urusan mereka....Alif kamu yang sabar ya..?

sumber : dari akun twitter stand up indo surabaya

Sepanjang menunggu kehadiran teman-teman saya yang akan datang di acara ini, saya banyak terhibur oleh pesulap Chavid, ada Febry yang peramal kartu, ada adiknya Wira sebagai usher, dan teman - teman lain yang membuat saya jadi mengenal band indie Payung Teduh...sayang Rere ndak hadir.

Opener di Mil adalah Ubed, saya sudah lama melihat performnya si Ubed, komika ini tampil dengan baik apalagi ketika dia menggambarkan dirinya sering dibully, tapi ngomongin Cinta jadi Ingat Tulus dengan lagu Gajah..Ubed ! guru les yang baik hatinya karena sebelum perform bantuin saya ngecharge hape saya yang lowbatt, Nyambik.....kamu keren !!

Yang saya ingin omongkan saya belum pernah memfavoritkan Wira sebagai komik, semalam dia mematahkan ekspetasi saya bahwa dia ndak lucu sebagai komik.
Saat Wira masuk dia begitu rileknya dan bagaimana  memanfaatkan bangku untuk ngobrol bersama penonton....duduk dan ada kontak mata ke audien, atau saya ndak tau dia menatap bangku-bangku penonton, sayang saya duduk di belakang, tidak tahu apa yang Wira tatap. 
Dan malam itu saya bilang dia adalah Komika Favorit saya ! Dia mentransformasi cerita sehari-harinya ke penonton, dan dia juga mendapat catatan baik dari teman seusia saya dengan performnya. Sentolop Wir !!!
Maafin saya yang selama ini hanya menilai bajumu keren Wir *Bangku Taman 2014
Buat perempuan-perempuan Surabaya, Wira memang so sweet...
cerita tentang 99 Iphone buat nembak cewe,  dia ganti 99 cewe dan bilang hanya 1 perempuan yang dia suka...Hati-hati buat kaum ibu yang punya anak cewe....ha ha ha....suklik -suklik...

sumber : dari akun twitter stand up indo surabaya

Yang memberikan saya kejutan adalah Lukman, tadinya saya merasa dia ndak lucu kalo sama kembarannya seperti robot yang disetting lucu...geregetan, saya jadi lupa beli kerupuk upil kesenengan Lukman, nanti kapan-kapan Ngrupuk cantik ya Luk...

Seperti yang sudah- sudah Pepeng selalu tampil keren dengan drama Koreanya, cerita lawas drama koreanya, dan Ibnu yang absurb saya selalu suka dengan Act Outnya...Tarian Saman...kebayang Iko Uwais jualan Martabak, buat saya seorang Ibnu yang mukanya selalu ceria dan sumringah itu pernah operasi Tumor Otak, tetapi yang diangkat oleh dokternya bukan tumornya, tapi otaknya...jadi yang tinggal di kepalanya hanya tumor...tetap lucu dan ceria, pertahankan !

Si Kardjo, juragan Nyambik nembak cewe....aaah masa cewe di ITS pake sepatu gunung ?**
sumber : Bromo tahun 1990

**iyo bener Jo, saat saya SMA musimnya sepatu injek dan kuliah naik kelas dengan sepatu gunung
(melu narsis ndak terima sandal gunung)

Memang dalam bercanda dengan anak-anak sekarang saya perlu mengkonversikan apa yang saya alami dengan apa yang dialami oleh komika -komika ini.

Saya tetap semangat dengan show-show berikutnya dari para Komika, saya sudah lama tidak hadir saat mereka uji materi di kafe karena anak saya tidak kuat dengan asap rokok dan menunggu lama.
Saya males ngomongin kekurangan tempat pertunjukan karena saya juga tidak maksimal sebagai bagian dari kepanitian mereka..jika kita tidak menghormati upaya pemkot untuk menghidupkan lagi gedung itu, siapa lagi? Kita berada dalam titik ini juga ada pendahulunya...tidak menjadikan kita jumawa...dan saya yakin komika-komika ini adalah komika yang punya rasa itu, mereka pekerja seni yang mau bekerja keras mewujudkan komika dari Surabaya diinginkan oleh stand up Jakbar..(terbukti dan fakta!)


sumber : dari akun twitter stand up indo surabaya

Penulis : Ibu rumah tangga penonton Stand Up Comedy




Senin, 30 Maret 2015

dari ADHD menuju ibu rumah tangga bahagia

'Mewujudkan impian untuk mendampingi putra semata wayang secara penuh di usia remaja adalah karunia yang tak terhingga. '

Banyak hal yang baru untuk Gw pelajari dalam hidup ini. Mengajak anak untuk fokus dan fokus tidak semata- mata semudah membalikkan tangan. Bayangan Gw ,"jika semua terorganisir dengan baik, maka kebaikan akan mengikuti."

Ingin menjadi ibu yang baik, buku yang Gw baca selama anak dalam kandungan adalah buku tentang mendidik anak dari Dr. Benyamin Spock, impian terindah untuk menjadi orang tua yang menyenangkan bagi anaknya.

sumber : google

Saat anak melewati masa sekolahnya via Home Schooling, tidak terjebak dengan rutinitas membuat Gw lebih mudah melakukan semua aktifitas. Bisa membawa anak dalam pertemuan dengan kolega. Dan cara belajar anak lebih fleksible, bahkan saat tinggal di Bogor pun Gw lebih sering melakukan kegiatan outdoor dengan jalan- jalan di pegunungan, nyobain cafe baru, kehidupan alam yang menantang. Tetapi resiko yang dihadapi, anak Gw tidak pernah mempunyai pertemanan di dunia yang nyata. Temannya dia adalah teman Gw yang lebih banyak memakluminya daripada sebaliknya.

Menjalani masa sekolah formal, menjadi kebalikan dari anak Gw yang harus fokus sekolah, tiap pagi bangun pagi dengan jam yang sama, menjalankan rutinitas. Sementara Gw yang membawa pekerjaan ke dalam rumah berjuang untuk melawan bahwa sebenarnya Gw yang terkena Attention deficit hyperactivity disorder.

Perjuangan Gw untuk fokus dan fokus mewarnai hari-hari, rasanya Gw baru mikir untuk 2 minggu lagi tapi sudah melaluinya dengan cepat. 

Biasanya hampir tiap hari bertemu dengan orang baru, create proyek baru, tetapi yang terjadi Gw masih berkutat dengan kehidupan pribadi. Terkadang jika WA lagi ada perbincangan seru, mulai grup SMP, SMA, Grup Jurusan TL, Grup Keluarga, Grup Manggis, sahabat-sahabat...hingga Line & Path Grup Begejil, di FB grup sahabat-sahabat dan Kantin ITS, BB sudah jarang ditengokin, tetapi selalu sayang dengan informasi yang terlewatkan. Sehingga Gw ndak fokus nulis. Belum lagi jika ada tayangan Fox Crime, NCIS, Threat Matrix, Gang Related, CSI Miami, Criminal Minds, Empire dari Star World bisa seharian di depan media TV. Masuk ke kamar mandi, jika bau urine, fokus Gw terabaikan dengan berlama-lama menggosok kamar mandi. Apalagi susunan buku yang tidak rapi, dan bon-bon belanja serta struk ATM yang bertebaran bisa membuat Gw ingin merapikan, menjepret untuk mengecek padahal jika dulu ada sesuatu yang membuat jadi kenangan manis, namanya nota bisa masuk ke dalam diary. 

Kemarin malam ada peristiwa yang membuat Gw harus kembali fokus dan fokus, Anak Gw ikutan lomba menulis yang pengumumannya sudah 3 bulan yang lalu dan dikumpulkan pada tanggal 30 Maret 2015 sementara semalam tanggal 29 Maret 2015 tulisan itu baru jadi dan tanpa edit, dan Gw menyodorkan diri untuk mengedit tulisan baru terkesiap sambil membaca tulisan sebanyak 40 halaman ada tulisan seorang anak dengan kondisi sama seperti Gw, meledak-ledak idenya, euforia, tetapi begitu jadi tulisan seperti pesta pora anak RAP, anak gank motor, dicampur anak yang suka datang pengajian bertemu dengan ibu-ibu majelis taklim. Gw bukan meremehkan anak Gw tapi itu tugas Gw sebagai Ibu yang harus membimbingnya supaya baik jalannya.....Tuk Tik Tak Tik Tuk....
sumber : google

Mulai hari ini Gw harus berubah, tidak menyalakan televisi pagi hari serta membaca WA, Line. Telpon eyangnya Rama, adalah kewajiban pagi setelah antar sekolah. Jeruk Nipis peres mengawali mood sebelum sarapan dan ngopi ektra booster. Belajar menulis dan menulis lagi di blog. Memindahkan Line dari device smartphone di laptop, bahkan WA juga supaya tidak seperti orang bego berpaling dari satu device ke device lain, BB sudah aman isinya adalah dagangan semua. Sahabat- sahabat Gw sudah tau kalo WA sama BB diam aja gak dijawab- jawab, langsung Call. Pekerjaan domestik sudah dilaksanakan, nyapu halaman, nyapu rumah, bersihkan tempat tidur, ngepel, dan nyuci baju. Gw mulai menata buku-buku lagi. Belajar masak lagi seperti saat di Bogor, ternyata cuaca dan sayur-sayuran serta buah-buahan segar di pasar Bogor membuat mood Gw seperti pengen jago masak. Kalau di Surabaya hampir dikata Gw jarang banget masuk pasar. Kecuali pasar kaget yang biasa dilewati saat antar anak sekolah, bikin macet dan buat Gw tidak berselera memasak.
Fokus ! kalau lewat pasar bisa diabaikan kemacetannya, fokus terhadap sayur yang ingin dibeli. Seperti saat Gw jadi pedagang online, Gw bisa seharian fokus sama tas pembungkus barang dagangan, dan Gw beli khusus plastik bag bunga- bunga dari Batam. 

Gw sadar otak Gw  ndak bisa multi tasking, dan secara impulsif tiba- tiba ingin mengeksplorasi dunia baru, aktifitas baru, memenuhi tantangan untuk mendidik anak Gw secara baik, menempatkan pada lingkungan yang baik, mengenalkan dia mulai dini dengan orang- orang yang membuat dia belajar akan kehidupan. membesarkan anak yang sehat secara emosional, ulet, dan percaya diri. 

Dari masakan Gw akan menumbuhkan hubungan yang sehat antara anak dan ibu dan membuat tubuh sehat yang mengajarkan cinta dan penerimaaan diri. Gw percaya anak yang percaya diri akan membuat sinar harapan yang sempurna yang membuat kita tidur dengan nyaman di malam hari karena percaya bahwa Allah selalu melindungi kami sekeluarga.
Amin YRA.





Sabtu, 07 Februari 2015

ITS RUMAH KITA SENDIRI

Pada saat saya lahir saya tidak bisa memilih orang tua mana yang saya inginkan. Mungkin juga suatu saat nanti sang Maha Pencipta bisa direquest, saya minta jadi anaknya Sultan Bolkiah, kenapa ? Iya Tuhan soalnya kaya, tapi saya bisa request sama Sultan Bolkiah, kalau saya nikah baju nikahnya tidak berhijab, kan enggak bisa seperti itu juga. 
Bukan kebetulan saya lahir dari kedua orang tua alumni ITS, karena saya rasa tidak ada hal yang namanya kebetulan, pasti ada alasan indahnya. Akhirnya saya ditakdirkan juga masuk ke ITS dan ketiga adik saya pun alumni ITS. Padahal saya ingin sekali kuliah di Bandung di universitas negeri jurusan sosial. Lingkungan pergaulan saya pun akhirnya selektif juga, saya berteman dengan anak-anak yang ortunya alumni ITS, tetapi Maha Pendengar mengabulkan permintaan saya, masuklah saya ke jurusan Teknik Penyehatan, jurusan baru dimana sebagian besar dosennya alumni ITB. Jadi saya merasakan aura keragaman dalam hidup saya, tidak lihat kiri ITS, lihat kanan ITS, maju mundur cantik. Masuk ke jurusan itu, saya selalu menghadapi berbagai pertanyaan dari teman- teman saya, jurusan apa sih ? TP = Teknik Perempuan ? atau jurusan yang membuat alat-alat kesehatan, Jurusan Aerobik supaya sehat selalu :) . Pertanyaan itu selalu muncul ketika di Teknik Penyehatan dan berubah setelah berganti nama menjadi Jurusan Teknik Lingkungan, bukan Progam Studi lagi dari Jurusan Teknik Sipil. 

Saya bukan orang yang gagal move on, tetapi ada kejadian yang lucu pada saat saya duduk di bangku Sekolah Dasar SDK Stella Maris Surabaya, saat itu saya kelas 5 SD, sekitar tahun 1981. Saya adalah penikmat mata pelajaran IPS dan selalu mendapat nilai terbaik dari pelajaran itu, ternyata saya tidak mendapatkan nilai sempurna karena saat menjawab singkatan dari ITS adalah ? Saya jawab Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan jawaban saya dicoret dan saya protes ke guru saya dan memberi bukti nama ITS dan ternyata semua isi kelas menjawab ITS adalah Institut Teknologi Surabaya, sama seperti ITB, dan gurunya pun tidak mau diberi tahu sama saya bahwa kebenaran itu pahit Jendral ! Dan sampai sekarang saya tidak bisa melupakan kejadian itu.

Kembali lagi ke ITS, saya mendapatkan pertanyaan dari senior - senior saya ketika saya yang tidak punya Hak Vote di media sosial lebih mendukung Profesor Joni Hermana daripada kandidat yang sebenarnya saya tahu kapasitasnya tapi alumni ITS. 
Saya tahu teman- teman di Jakarta sungguh mencintai ITS dan selalu memperjuangkan nama ITS menjadi perguruan terbaik di ibukota. Perasaan kecewa bercampur aduk pastilah dirasakan keluarga besar saya yang membesarkan saya di Jakarta, keluarga IKA ITS.
Beda sekali yang saya rasakan di Surabaya, di perantauan kita jauh lebih guyub daripada teman-teman yang begitu lulus mereka menetap di kota Surabaya, bahkan saat reuni jurusan ketika saya minta untuk tetap menyanyikan lagu Hymne ITS, mereka pada kelabakan, gak hafal. Di Jakarta, karena ada event yang melibatkan nama besar ITS, kami jadi hafal lagu itu, bahkan mengusung Paduan Suara Mahasiswa untuk menyanyikan hymne ITS di Jakarta. 
Tidak dapat disalahkan di lingkungan kampus para dosen, karyawan dan mahasiswa lebih memilih kandidat yang ternyata bukan alumni ITS. Saya sebagai mahasiswa dari beliau jelas mendukung beliau bukan karena saya tidak punya golongan darah ITS, tetapi saya lebih berpikir bahwa saya percaya dengan beliau, seorang pendidik, dan saya lulus TAnya diuji oleh beliau, sumber- sumber materi saya juga saya dapatkan dari sepupu saya Teknik Fisika ITB, dan pembimbing TA saya juga alumnus ITB. Tapi dimanapun saya berada saya bangga jadi Alumnus ITS.
Kebiasaan bergaul dengan orang di luar ITS membuat saya di lingkungan pergaulan kerja di Jakarta, saya tidak minder berhadapan dengan alumni manapun juga. Bahkan saya bekerja di perusahaan yang Ownernya lulusan ITB seorang technopreanur, orang Tionghoa, masih merayakan imlek, tetapi ketika rapat ada suara adzan, beliau berkenan saya meninggalkan ruangan untuk menjalankan kewajiban sebagai umat muslim. Di salah satu BUMN saya diterima oleh Bos saya Ketua Iluni UI untuk Bridge, dan saya direkomendasikan teman ITS ke bos saya itu, tapi beliau selalu menghargai saya ketika saya berorganisasi dengan IKA ITS Jakarta Raya, beliau selalu dukung saya. Dan sesekali saya ijin pulang lebih awal karena ada kegiatan alumni di Jakarta. 

Apa yang saya rasakan mudah-mudahan bisa dirasakan oleh Prof.Joni Hermana, dimana kita berpijak disitu langit dijunjung. Di lingkungan kampus Prof Joni jauh lebih populer daripada di lingkungan Alumni ITS, karena memang beliau tidak pernah diundang karena bukan alumni ITS. Menurut saya teman- teman Alumni yang masih kecewa Tidak Kenal Maka Tak Sayang....gitu saja kok repot.
Saya tidak ingin sebagian teman- teman Alumni hanya bisa kecewa, Insha Allah Prof Joni Hermana dapat mewujudkan bahwa ITS adalah rumah kita. Dimana alumni bisa tetap berhubungan baik dengan almamaternya dan civitas akademika yang berada di dalamnya. Lupakan proses pemilihannya, saya rasa biar negoisasi dengan pak Menterinya hebat, saya anggap menterinya menikmati sirup jadi kebanyakan, Suara orang waras masih dikawal lebih 1 suara itu bukan kebetulan, itu adalah Jalannya Allah. 
Di Surabaya ada 2 koran lokal yang memuat berita terpilihnya Rektor ITS, di rumah saya langganan koran Surabaya Post, dan saya beli koran Jawa Pos untuk pembanding berita. 
Nah koran yang satu ini memang lebih provokatif dia berada di Surabaya tetapi nadanya tidak enak, jadi buat resah para alumni di Jakarta. Kalau saya jadi Alumni yang nggerundel, diperdatakan saja korannya karena tidak punya kode etik bagaimana menulis judul yang baik, pemilihan Rektor ini bukan masalah ITB dan ITS, tetapi bagaimana kita memilih orang baik dan orang yang belum mau jadi baik lagi. 
Bacaan saya Surabaya Post, komposisi beritanya eleganlah. 

ITS Rumah Kita Sendiri, sederhana namun maknanya dalam. 
Saya legalisir ijazah saya untuk kepentingan tender, di rektorat ijazah saya dilegalisir sama beliau, saya ndak canggung berada di kampus, yang mungkin orang kampus sudah tidak ingat saya Alumni sana. 
Mari kita dukung bersama, sudah tidak mempermasalahkan lagi alumni mana, darimana kita berasal, dinamika yang kita jalani adalah proses menuju yang terbaik yang kita dapatkan, saya juga tidak menyesali saya lulusan ITS, meskipun saya banyak bekerja di bidang komunikasi. 

Salam Manis Selalu


Bersatulah semua seperti dahuluLihatlah kemuka Keinginan luhur kan terjangkau semua 
- Lirik Lagu Pemuda (Chaseiro) -

Selasa, 17 Juni 2014

Desperate Housewives

Tidak pernah saya berpikir bahwa ada masanya saya berada di rumah, tidak berkarir namun ada ketulusan dalam menjalani, hiburan saya di rumah nonton tv kabel dan salah satu tontonan saya (sebenarnya ini bukan favorit saya) adalah Desperate Housewives. 

Salah satu peran film drama ini yang membuat saya selalu menertawakan diri sendiri adalah peran Eva Longoria sebagai Gabrielle Solis, lucu banget dia punya anak namanya Juanita dan homeschoolling pula serta punya minat yang gampang banget bosan. 


Suatu hari dia mendatangi seorang Romo di ruang pengakuan dosa, bukannya membuat pengakuan dosa dia curhat bisa gila kalau anaknya homeschoolling, dan menginginkan anaknya masuk sekolah Katolik yang cukup bergengsi di daerahnya dan kebetulan Romo yang dikunjungi saat pengakuan dosa adalah salah satu birokrat di sekolah itu, dan dia melempar uang demi memasukkan anaknya sekolah di situ. Dan seperti diduga sang Romo menolak pemberian uang tersebut, namun dia tidak putus asa untuk menemuinya lagi, dan sang Romo bilang Juanita bisa masuk jika ada anak yang mengundurkan diri dari sekolah tersebut.

Saat menemui suaminya di kantor, tanpa sengaja bertemu staff yang cemerlang di kantor suaminya, yang ternyata anaknya bersekolah disana. Makin panaslah Gabrielle sehingga menyarankan sang suami untuk memutasi staff di Miami demi sang anak bisa bersekolah di sana dan sang staff mengalami kenaikan karir.

Di sesi selanjutnya adalah ketika sang anak sudah bersekolah di sana, Gabrielle menghadapi situasi bahwa Susan Mayer dengan anaknya MJ yang bersekolah disana masuk dalam kelompok binatang Macan Tutul. Ada kelas matematika yang dikelompokkan dengan Kelas Tupai, Kelas Jerapah dan Kelas Macan Tutul yang konon adalah kode kepintaran anak. Kelompok Tupai kata si Susan Mayer adalah kelompok anak dengan kemampuan respon lambat. Sang Ibu Gabrielle tidak tinggal diam, bersikap aneh dengan menemui Kepala Sekolah....ternyata ini jadi drama yang kuat sehingga akhirnya antara Gabrielle dan Susan Mayer bertemu serta curhat- curhatan, dan Gabrielle bilang Anak gw si Juanita itu adalah pride gw..dan lucunya Susan Mayer masih nyeletuk kelas bahasa Inggris anaknya MJ di kelas Pinguin dan si Juanita di kelas berang- berang....

Hahaha....drama yang bisa buat kita menertawakan diri sendiri, kalo saya mengantarkan les anak saya terus menunggu hingga kelas selesai, selalu ada ibu- ibu yang heboh tentang ini..., dan saya tidak mau terjebak Drama seperti desperate housewives, saya bilang anak saya bersekolah di homeschoolling, meskipun teman2 satu kelasnya anak SMPN 6 Surabaya, dan saya selalu mensupport anak saya bahwa meskipun berbeda dan kamu mau melanjutkan ke sekolah formal tidak ada salahnya belajar bergaul di kelas tersebut. Apapun hasilnya nanti itu adalah pilihan dia, dan Insha Allah saya  bisa menghargai hasilnya, dan kalau dia masih homeschoolling bisa - bisa saya seperti Gabrielle hahaha....