Selasa, 29 Januari 2013

BluSuKan di Solo

Memutuskan untuk datang kembali ke Solo dan menginap selama 2 malam adalah keinginan impulsif yang tak dapat dibendung. Solo City Jazz yang membuatku untuk mengenal lebih dalam mengenai kota ini, dan kerinduan kenangan saat anakku masih kindergaten di kota ini.

Ekspetasi untuk menginap adalah homestay dengan suasana perkampungan, dari hasil browsing di internet saya mendapatkan Rumah Turi dengan konsep penginapan eco-friendly. Pilihan untuk menuju ke Solo dari Surabaya adalah menggunakan kereta api Sancaka yang ditempuh hanya dengan 5 jam perjalanan. 
sumber  : web Stasiun Solo Balapan

Saya bukan tipikal orang yang cemas dengan apa saya harus berkendara dari stasiun Balapan menuju homestay. Banyaknya pengemudi becak pun adalah pilihan saya untuk ke tujuan, saya hanya bertanya,"Bapak tahu Rumah Turi?" Ketika Bapak Pengemudi Becak mengatakan "Tahu" saya pun menanyakan jumlah angka dan itu pun jumlah yang ditawarkan Bapak tadi bukan jumlah yang besar, cukup Rp.15.000,- diantar sampai tujuan, tanpa menawar pun saya langsung setuju dengan jumlah itu tanpa menghitung dekat atau jauh jaraknya.

Selama perjalanan ada kenangan manis ketika saya masih kecil selalu riang gembira begitu duduk di bangku becak menyanyikan lagu ;

Saya mau tamasya keliling- liling kota, 
hendak melihat-lihat keramaian yang ada. 
Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda...
Becak-becak coba antar saya....
Saya duduk sendiri sambil mangangkat kaki....
Melihat dengan asyik ke kanan dan ke kiri
Lihat becakku lari ..Bagaikan tak berhenti..becak, becak jalan hati-hati.

sumber : web Stasiun Solo Balapan

Nyanyian itu membuatku mengingat Selat Solo ketika melewati dan berpikir dari penginapan akan kembali naik becak lagi menuju ke sana. Sesampai di penginapan ternyata sesuai dengan ekspetasi saya, tempat yang tidak terlalu luas, cocok buat keluarga, dan banyak tanaman sereh disekitarnya. Dan kami pun (saya bersama ibu) disambut dengan Welcome Drink berupa Wedang Sereh. Bahasa mboisnya Lemongrass. 
Sumber : Renny Art Photography
Namanya ibu- ibu mau minum pun bawel ingin tahu manfaat meminum Wedang Sereh :

  • Meringankan masalah-masalah menstruasi
  • Menurunkan tekanan darah tinggi
  • Mengurangi selulit
  • Mengurangi pegal-pegal
  • Meredakan nyeri dan ngilu
  • Meringankan sakit kepala dan nyeri lambung.
Resep untuk Membuatnya adalah :

  • Bersihkan minimal 4 batang/bonggol sereh dan cuci sampai bersih.
  • Tumbuk bonggol serehnya.
  • Masukkan ke gelas 400 ml bersama air mendidih.
  • Lebih enak lagi, rebus batang sereh tersebut bersama air kira-kira 600 ml sampai air menjadi kira-kira 400 ml.
  • Minum selagi hangat.

Menikmati Wedang Sereh di siang hari dengan cahaya matahari yang terik di Kota Solo membuatku ingin segera masuk ke kamar dan menyalakan AC hahaha.. tapi suasana di Rumah Turi membuat home sweet home.
Dan inilah penampakan Rumah Turi dari tempat resepsionis menuju ke kamar, bau tanaman sereh pun membuat aromaterapi dan relaksasi tersendiri.

Di atas atap penginapan ada penyemprot air yang digunakan untuk membuat hujan buatan ketika kota Solo sedang  terik-teriknya.
Sumber Foto : Kameraku dewe


Setelah menata pakaian yang dibawa dari rumah di lemari penginapan tak terasa perut mulai keroncongan, dan saya menanyakan kepada staf penginapan dan merekomendasikan becak langganan tamu penginapan. Dan kemudian Becak ini menjadi langganan saya untuk mengantar hingga 2 hari ke depan. Pertama kali saya minta diantar ke Warung Selat Solo yang saya lewati tadi dari Stasiun.
Selat Solo
sumber : kamera BBku dewe

Kemudian setelah makan saya menuju Kampung Batik atas rekomendasi Becak yang mengantarku keliling dan melewati rel-rel trem 

Peneng yang cantik
Sumber Foto : Kameraku dewe

Dan jalan kampung yang bersahaja tapi romantis

Begitu teriknya saya tidak bisa melihat gambar di monitor kamera digitalku yang lama, 
sampai window 7 pun tak mengenali software gadget ini.
Sumber Foto : Kameraku dewe

**********sementara masih akan diteruskan karena saya harus mandi dan kembali bekerja, kelupaan Ngeblag -Ngeblog selama ini kemana saja...wuakakaka

Senin, 28 Januari 2013

RUMAH RAJUTKOE: AKTIVITASKU HARI INI

RUMAH RAJUTKOE: AKTIVITASKU HARI INI

Hasil BluSukan di Jogya

Ketika melakukan perjalanan ke daerah, saya selalu menikmati acara blusukan dari kampung ke kampung. Suatu hari saat berada di kota Jogyakarta, hasil blusukan naik motor melalui jalan-jalan di pinggir sungai, saya menemukan pengrajin tas kulit. Bentuk tasnya masih sederhana, kaku dan agak berat. Hasil finishingnya masih liar tanpa lapisan dalaman suede. 

tas buatan pengrajin di Jogja
Tetapi keistimewaannya semakin digunakan maka kulitnya menjadi elastis dan matang," aah seperti merk ternama Louis Vuitton aja." Dan saya pun jatuh hati untuk membelinya, dan sampai rumah nenek, saya tak sabar untuk memotret di bawah pohon sawo yang buahnya selalu dinanti. 


Kesederhanaan itu indah bila tahu bagaimana cara menikmatinya