Film ini genrenya drama serius tapi digarap dengan tangan dingin Ernest Prakasa, gw udah ngefans banget sama Ernest sejak dia datang stand up comedy di kampus Unesa Ketintang, dan renyahnya cerita dari Ernest membuat gw yakin di tengah gempuran film komersil karya Raditya Dika yang dirancang untuk anak - anak selama liburan, meskipun tittlenya untuk umur 21 tahun, gw ngajakin anak gw Rama Firmansyah yang berumur 19 tahun tentunya didampingi gw sebagai ibuknya......
Pembukanya aja udah renyah, ketika si kakak Yohan diperankan oleh Dion Wiyoko bergoncengan dengan Ayu istrinya yang diperankan oleh Adinia Wirasti yang disini orang Jawa menikah dengan keturunan Tionghoa...., naik motor ninja helm ijo hampir nabrak taxi, dan berserapah eh pemerannya Kaesang putra dari presiden Jokowi....emang jalan ini punya bapakmu apa....
Semua pemeran yang ada disini meskipun perannya kecil mendapat porsi yang baik dari sang sutradara si Ernest Prakasa, dia ga perlu menggurui pemerannya, bahkan saya melihat Dodit Mulyanto pekerja toko Koh Afuk bisa misuh dengan fix banget " Jancuk" saat ditegur oleh pemilik toko sebelah karena mencoba mengajak kencan Titin pekerja toko sebelah....dan seisi penonton bioskop pun tertawa.....Pecah Man....
Yuda Keling pun biar perannya sungguh minimalis, tetap bisa merasakan aura Yuda Keling yang bangga dengan wajah jeleknya....
Asri Welas dengan harta yang paling berharga.......keluarga cemara kelihatan umurnya angkatan gw...hahahaha
Semua mengalir dengan indah, melihat film ini gw seperti dibawa jaman gw masih SD, dimana hidup gw berdampingan dengan toko - toko milik orang Tionghoa, beli barang diitung pakai sempoa, sekarang gw udah biasa dengan minimarket yang menjajah dengan leluasa di daerah perumahan gw...
Buat gw film ini tepat diluncurkan disaat ada sebagian orang yang mulai saling membenci tokoh Tionghoa, gw bilang ini film penulisan naskah yang ciamik ...Ernest tau bagaimana memberi ruang toleransi,
Tokoh - tokoh yang main di film ini bukan selebriti kondang yang banyak followernya kecuali Dodit Mulyanto, tetapi mampu menggerakkan hati penontonnya.., porsi yang merata, dan buat gw film Indonesia terbaik yang gw tonton di tahun 2017 dari segi penulisan cerita..
Ayo Koh Ernest, kutunggu film - film kamu selanjutnya
*Ditulis di Balai Teknik Air Minum PU Wiyung
#JanganLupaBahagia
#CekTokoSebelah
#MariBergembira